Jakarta – Tuduhan ijazah Jokowi dicetak ulang di Pasar Pramuka, Jakarta Pusat terus bergulir. Pakar Komunikasi Politik Hendri Satrio menyayangkan sikap Universitas Gadjah Mada (UGM) selaku pihak yang menerbitkan ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), hingga saat ini belum merespons secara tegas.

Sikap yang seolah-olah mendiamkan ini, menurut dia, akan merugikan nama baik UGM sebagai institusi pendidikan terkemuka. Selain itu, Hendri juga mendorong para alumni-alumni UGM tidak diam dengan adanya polemik ini.

Terpisah, tiga alumni UGM yang menyoroti kejanggalan ijazah tersebut mendapat ancaman dan teror. Informasi teror dan ancaman tersebut disampaikan ahli epidemologi molekuler, dr Tifauzia Tyassuma atau Dokter Tifa.

Melalui akun Facebooknya, Tifauzia Tyassuma, Dokter Tifa menuliskan teror yang dirasakan anak-anaknya dan dirinya sendiri. Bahkan, mobil milik pakar digital forensik, Rismon Sianipar, dirusak oleh pelaku teror.

">

Disisi lain, peneliti media dan politik Buni Yani mengatakan, posisi Jokowi terkunci setelah data baru mengenai ijazah palsunya semakin menemukan titik terang yang membuat puzzle pemalsuan itu semakin menemukan bentuk dan konstruksi hukum.

Temukan juga kami di Google News.