Jakarta – Kritik tajam datang dari Greenpeace terkait keberadaan tambang nikel yang dinilai merusak lingkungan Raja Ampat, wilayah yang selama ini dikenal sebagai salah satu destinasi wisata alam terbaik Indonesia.
Kepala Global Greenpeace untuk Kampanye Hutan Indonesia, Kiki Taufik, dalam video yang diunggah di akun Instagram Greenpeace pada 1 Juni 2025, menyatakan bahwa hampir seluruh pulau di Raja Ampat telah diberikan izin eksplorasi atau eksploitasi tambang nikel.
Dia juga menyoroti bahwa sejumlah perusahaan tambang seolah-olah menjalankan program konservasi, namun justru membuka lahan secara masif yang merusak habitat penting.
Merespons kritikan tsb, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menghentikan sementara kegiatan operasi tambang nikel milik PT GAG Nikel di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan, penghentian ini bersifat sementara hingga rampungnya proses verifikasi dan investigasi di lapangan. Langkah ini diambil setelah sejumlah laporan dari masyarakat yang mengkhawatirkan potensi kerusakan lingkungan dan gangguan terhadap kawasan pariwisata.