Jakarta – Aktivis dari organisasi Corong Rakyat, Hasan, mengutuk keras terhadap tiga mahasiswa Universitas Trisakti yang terbukti mengkonsumsi ganja saat mengikuti aksi unjuk rasa ricuh di Balaikota Jakarta, Kamis (22/5/2025).
Temuan ini muncul setelah Polda Metro Jaya melakukan tes urine terhadap 93 mahasiswa yang diamankan, dengan hasil tiga di antaranya positif mengkonsumsi ganja.
Dalam pernyataan tegasnya, Hasan menyebut tindakan mahasiswa tersebut sebagai pengkhianatan terhadap semangat reformasi.
“Kami mengutuk keras pelaku narkoba yang merusak nama baik kampus Trisakti. Demo yang seharusnya memperingati semangat reformasi justru dinodai oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Sudah rusuh, pakai ganja pula, mana sikap intelektual mahasiswa?,” ujarnya dengan nada kesal.

Hasan menegaskan bahwa kasus ini harus diusut tuntas, termasuk mengungkap jaringan peredaran narkoba di lingkungan kampus.
“Dari mana asal ganja ini? Kenapa bisa bebas beredar di kalangan mahasiswa? Polisi harus bertindak tegas tanpa pandang bulu, jerat semua yang terlibat!,” ucapnya.
Dia melanjutkan bahwa Corong Rakyat mendesak pimpinan Universitas Trisakti mengambil langkah tegas yakni memberi sanksi keras kepada mahasiswa yang terbukti menggunakan narkoba. Berikutnya, melakukan tes narkoba rutin untuk mencegah penyalahgunaan zat terlarang di lingkungan kampus.
“Bersinergi dengan kepolisian memutus rantai peredaran narkoba di kalangan civitas akademika,” jelasnya.
“Kampus harus jadi tempat aman dan nyaman untuk mencetak intelektual, bukan sarang narkoba! Jika perlu, adakan razia berkala. Pelaku yang memasok ganja ke mahasiswa harus dihukum berat karena merusak generasi bangsa,” tutur Hasan.
Hasan juga menyoroti ironi aksi mahasiswa yang mengatasnamakan reformasi tetapi justru melanggar hukum.
“Mereka menuntut perubahan, tapi sendiri pakai narkoba dan buat rusuh. Ini bukan sikap pejuang, tapi perusak gerakan mahasiswa!,” tambahnya.
Ia mengingatkan agar aktivis kampus kembali ke khittah perjuangan yang bersih dari narkoba dan kekerasan.
“Reformasi 1998 diperjuangkan dengan darah dan idealismenya, bukan dengan ganja dan pengerusakan!,” pungkasnya.