Jakarta – Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea mengakui gerakan buruh Indonesia memandang bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan jajarannya mempunyai ruang demokrasi yang sangat luar biasa.
“Membuka ruang demokrasi tidak ada tindakan represif, sehingga gerakan buruh di Indonesia dapat bergerak dengan damai. Kita lihat akhir-akhir ini, tidak ada lagi penutupan jalan tol, bakar ban, ditinggalkan semua oleh buruh,” tegas Staf Khusus Kapolri bidang Ketenagakerjaan, saat rilis akhir tahun 2024 Polri, hari ini.
Karena, kata dia, dirinya bisa berkomunikasi langsung dengan Kapolri secara intens. Dia pun memberikan pesan kepada Kapolri agar menyoroti isu tekstil ilegal dan supaya ditindak secara tegas.
“Kami juga mengapresiasi kepada Kabareskrim khususnya Dirtipiter, dimana dalam waktu dekat akan meresmikan desk tenaga kerja. Yang sudah ada di Mabes Polri dan Polda- Polda yang ada kawasan industri,” katanya.
“Ini tentu membantu gerakan buruh, meminimalisir gerakan aksi dijalanan karena persoalannya selesai dan tidak ada masalah kedepannya,” katanya.
Dia menambahkan bahwa 50 ribu buruh yang awalnya akan melakukan aksi besar-besaran mengepung Jakarta akhirnya dibatalkan, karena dibuka ruang demokrasi dan buka ruang dialog dengan Gubernur Jawa Barat.
“Kami dari gerakan buruh, selalu menjuluki Kapolri “trouble shooter atau pemecah masalah. Beliau selalu ada, mau ketemu, tidak lari dari masalah dan mau berdialog. Semoga Polri semakin presisi,” pungkasnya.